Definisi Aspal, Jenis Aspal dan fungsinya



Aspal merupakan material utama yang lumayan mahal. Oleh karena Itu pengolahan material aspal harus benar - benar diperhitungkan terutama saat estimasi kebutuhan aspal pada proyek Jalan.

Aspal atau bitumen merupakan material berwarna hitam kecoklatan yang bersifat visko-elastis, sehingga akan melunak dan mencair bila mendapat pemanasan dan sebaliknya akan membeku dan mengeras bila mengalami pendinginan. Dengan sifat visko-elastis ini membuat aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatnya selama proses produksi dan proses pelayanannya.
 
Definisi Aspal

Menurut Wikipedia, Aspal adalah  bahan hidro Karbon  yang bersifat melekat (adhesive),  berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air,  dan Viskoelastis.  Aspal sering disebut bitumen,  bitumen merupakan bahan pengikat pada Campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis perkerasan lentur.
Aspal berfungsi sebagai perekat antar agregat sehingga membentuk beton aspal. Beton aspal ini digunakan sebagai struktur utama perkerasan Jalan fleksibel.
Berdasarkan jenisnya aspal dapat dklasifikasikan menjadi:

1. Aspal Modifikasi

Aspal modifikasi dibuat dengan mencampurkan aspal keras dengan suatu bahan tambah lain. salah satu jenis bahan tambah yang banyak digunakan saat ini adalah Polymer, karena inilah aspal modifikasi sering disebut juga sebagai aspal polymer. Campuran bahan tersebut berfungsi untuk meningkatkan elastisitas serta sifat fisik pada aspal modifikasi.
Bahan campuran tambahan yang populer digunakan adalah polymer hadala, sehingga bahan aspal modifikasi ini sering disebut dengan aspal polymer. Aspal polimer ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Aspal polymer plastomer

Penambahan bahan polymer pada aspal berfungsi untuk meningkatkan sifat fisik campuran aspal dan sifat rheologinya. Jenis polymer plastomer yang banyak digunakan adalah EVA (Ethylene vinyle acetate), Polyethilene dan Polypropilene.

b. Aspal polymer elastomer

Aspal jenis ini sering digunakan sebagai campuran aspal keras karena dapat memperbaiki sifat rheologi aspal yang meliputi penetrasi, kekentalan, titik lembek dan elastisitas aspal keras. Aspal polymer elastomer jenis SBS (Styrene butadiene sterene), SBR (Styrene butadiene rubber), SIS (Styrene isoprene styrene) dan karet hadala adalah yang umum digunakan sebagai pencampur penambah aspal keras. Penambahan tersebut harus melewati uj laboratorium karena jika berlebihan akan menimbulkan efek negatif pada aspal.

2. Aspal Alam

Aspal alam adalah aspal yang secara alami dapat ditemukan di alam. Berdasarkan depositnya aspal alam ini dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu : 

a. Aspal Batu / Rock Asphalt

Aspal gunung juga sering disebut dengan aspal batu. Di Indonesia, sumber daya alam aspal terbesar didapat dari pulau Buton yang gunung aspalnya dikenal dengan sebutan asbuton. Jenis aspal itu juga sering disebut BUTAS ( Buton Aspal ), terdapat pada batu-batu karang sehingga bercampur dengan kapur (CaCo). Umumnya berupa susunan bahan 35 % bitumen, 60% bahan mineral, dan 5% bahan lainnya. Pemakaian aspal dari batuan harus mengalami proses ekstraksi yang kemudian dicampur dengan minyak pelunak. Proses terjadinya rock asphalt adalah terjadi pada daerah yang mengandung minyak bumi dan aspal.

b. Aspal Danau / Lake Asphalt

Sedangkan di belahan dunia lain, aspal danau akan banyak ditemukan di pulau Trinidad dan Venezuela yang aspalnya memiliki campuran mineral, bitumen serta bahan organik lain. Angka penetreasi dari jenis aspal danau memiliki tingkat yang rendah dan titik lembek yang cukup tinggi. Oleh sebab itu penggunaan aspal danau akan dicampur dengan aspal keras agar mendapatkan tingkat penetrasi yang diinginkan.

3. Aspal Hasil Destilasi

Minyak mentah disuling melalui proses destilasi, yaitu suatu proses dimana terjadi pemisahan berbagai fraksi dari minyak mentah tersebut. Proses destilasi ini dilakukan dengan menaikkan temperatur pemanasan minyak mentah, dimana pada setiap temperatur tertentu dari proses destilasi ini akan menghasilkan produk-produk khusus berbasis minyak dan salah satunya adalah aspal.
Jenis Aspal yang merupakan hasil destilasi adalah:

a.  Aspal Keras

Pada proses destilasi fraksi ringan, fraksi yang terdapat dalam minyak bumi dipisahkan dengan destilasi sederhana hingga menyisakan suatu residu yang dikenal dengan nama aspal keras.

c. Aspal Cair (Cutback Asphalt)

Aspal cair didapat dengan cara melarutkan aspal keras dengan bahan pelarut berbasis minyak.

2 Responses to "Definisi Aspal, Jenis Aspal dan fungsinya"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel