Kelebihan dan Kekurangan Beton Pracetak

Dalam mengaplikasikan beton pracetak bagaikan elemen bangunan gedung pasti butuh memikirkan untung/ rugi serta kelebihan dan kekurangan. Salah satu perihal yang pantas diperhatikan ialah pemilihan material konstruksi yang akan digunakan dalam pengaplikasian teknologi beton pracetak itu.


Ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi sebagai material konstruksi ialah:

1) Sanggup menciptakan kekuatan yang besar.

2) Tidak membutuhkan perawatan yang berlebih.

3) Tahan api.

4) Tidak gampang hadapi pergantian volume (normal).

5) Tahan terhadap panas.

6) Bisa dibuat secara mekanis.

Material yang pas serta bisa penuhi kriteria di atas ialah beton bertulang yang sudah dikenal ratusan tahun yang lalu.

Material ini sanggup menyalurkan dengan baik gaya- gaya dalam yang disebabkan oleh beban luar yang bekerja pada struktur tersebut, tidak dibutuhkan perawatan yang berarti, dan tahan terhadap api dan panas.

Tetapi demikian sebagian ada yang kurang menguntungkan dari material ini ialah" berat sendiri" dan struktur sambungan yang tidak mudah buat dikerjakan.

Kelebihan Beton Pracetak

1) Durasi Proyek Jadi Lebih Singkat

Dengan mempraktikkan teknologi beton pracetak, pekerjaan struktur yang masih wajib dilaksanakan di lapangan ialah pekerjaan struktur dasar ( fondasi ), di mana proses penerapannya bisa bertepatan dengan kegiatan penciptaan beton pracetak.

Pengaturan agenda penciptaan elemen beton pracetak bisa diatur sedemikian rupa sehingga elemen- elemen yang akan dipasang lebih dini bisa dibuat lebih dulu serta pada saatnya nanti elemen tersebut sudah lumayan umur betonnya.

Pada waktu pekerjaan stuktur dasar berakhir hingga elemen- elemen beton pracetak yang sudah lumayan umurnya tersebut bisa di- erection dalam waktu yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan proses konstruksi tradisional.

Dengan aktivitas pekerjaan yang overlapping dan cycle time erection yang relatif pendek hingga proyek akan berakhir dalam waktu yang lebih pendek.

2) Mereduksi Bayaran Konstruksi

Dengan durasi yang relatif lebih pendek hingga dengan sendirinya bayaran yang dikeluarkan buat aktivitas proyek akan jadi lebih kecil. Satu perihal yang jelas terlihat pengurangannya ialah bayaran overhead proyek.

Perihal lain yang bisa mereduksi bayaran keunggulan/ kelemahannya pemakaian tenaga kerja yang lebih sedikit yang akan merendahkan bayaran upah; berkurangnya kebutuhan material pendukung semacam s caffol ding, penghematan material bekisting, dan penghematan material pembuat beton bertulang.

3) Kontinuitas Proses Konstruksi Bisa Terjaga

Tujuan dari kontinuitas ialah aktivitas penerapan pekerjaan tidak terhenti oleh sebab pengaruh alam ( cuaca ). Misalnya buat melakukan pekerjaan kolom secara tradisional pasti lebih banyak dicoba luar ruangan.

Mulai pemasangan tulangan, pemasangan bekisting, pengecoran, seluruh wajib dicoba di luar ruangan. Berbeda dengan pemakaian beton pracetak. Waktu yang diperlukan buat melakukan pekerjaan di luar ruangan relatif lebih pendek sehingga kontinuitas pekerjaan bisa lebih terpelihara.

4) Penciptaan Massal

Salah satu pertimbangan bila akan memakai teknologi pracetak ialah kalau tipe elemen struktur sebaiknya tidak telalu bervariasi sehingga tiap elemen yang diperlukan dalam jumlah yang relatif besar.

Hal ini dicoba supaya tingkatan efisiensi dari pembuatan secara massal serta pabrikasi bisa dicapai. Dampak lain dari proses pabrikasi ialah kebutuhan tenaga kerja yang relatif lebih sedikit sebab sebagian besar proses produksinya didukung oleh mesin.

Di samping itu produk yang dihasilkan memiliki ketepatan ukuran yang lebih akurat apabila dibanding dengan pemakaian proses konvensional.

5) Kurangi Bayaran Pengawasan

Bayaran yang wajib dikeluarkan dalam suatu proyek konstruksi terdiri dari bayaran langsung serta bayaran tidak langsung.

Bayaran langsung tidak dipengaruhi oleh durasi proyek, sebaliknya bayaran tidak langsung yang terdiri dari bayaran overhead sangat bergantung pada durasi proyek.

Proses konstruksi yang lebih pendek banyak mereduksi bayaran yang wajib dikeluarkan. Salah satu bayaran yang wajib dikeluarkan ialah fee buat konsultan supervisi. 

6) Kurangi Kebisingan

Pada penerapan cast- in place, seluruh aktivitas dikerjakan dilkoasi proyek sehingga perlengkapan yang diperlukan wajib dihadirkan ke posisi pekerjaan. Hal itu pasti memunculkan aneka suara yang berasal dari perlengkapan tersebut.

Jumlah alat yang digunakan akan pengaruhi tingkatan kebisingan di posisi proyek. Dengan memakai beton pracetak, proses penciptaan dilaksanakan di luar posisi proyek ( misal di pabrik ), yang apabila sudah berakhir dibuat hingga akan dipindahkan ke posisi proyek serta diinstalasi pada tempat yang sepatutnya.

Proses semacam ini secara langsung bisa kurangi tingkatan kebisingan yang ditimbulkan oleh perlengkapan konstruksi sebab jumlah perlengkapan yang wajib dihadirkan ke posisi proyek relatif lebih sedikit jumlahnya.

7) Dihasilkan Mutu Beton Yang Lebih Baik

Apabila dibanding dengan beton cast- in place, beton pracetak memiliki mutu yang lebih baik. Perihal ini sebab hal- hal bagaikan berikut:

- Proses penciptaan dilaksanakan dengan memakai mesin,

- Keadaan di pabrik yang relatif konstan,

- Pengawasan yang lebih teliti,

- Keadaan dari area kerja yang lebih baik( mis. kerja tidak di dasar panas matahari).

Secara psikologis seseorang pekerja yang bekerja di ketinggian tertentu dalam usaha membangun suatu gedung bertingkat akan tersendat tingkatan produktivitasnya.

Hal ini diakibatkan sebab terdapat kekhawatiran akan mungkin terjatuh. Dengan demikian secara otomatis para pekerja akan berupaya buat melakukan kegiatannya serta melindungi keseimbangannya biar tidak terjatuh.

Hal itu pasti akan pengaruhi tingkatan kecermatan serta ketelitian dalam penerapan aktivitas.

Kelemahan Beton Pracetak

1) Transportasi

Sehabis proses penciptaan beton pracetak yang dilaksanakan di pabrik berakhir hingga akan dilanjutkan dengan proses pemindahan hasil penciptaan ke posisi pekerjaan.

Proses pemindahan elemen beton pracetak dari posisi pabrik mengarah posisi proyek memerlukan bayaran bonus buat pengadaan alat bantu yang digunakan buat mengangkut elemen tersebut ke serta dari mode transportasi yang dipakai bagaikan alat angkut.

Proses ini wajib direncanakan diawal proses perencanaan wujud serta desain beton pracetak supaya komponen tersebut bisa dipindahkan ke posisi pekerjaan.

2) Erection

Pemakaian teknologi beton pracetak senantiasa melewati proses yang diucap erection, ialah sesi penyatuan elemen beton pracetak jadi satu- kesatuan yang utuh sehingga membentuk sesuatu bangunan.

Pada proses ini pihak pelaksana proyek dituntut buat sediakan alat bantu instalasi, misalnya suatu crane yang sanggup mengangkut serta memindahkan elemen beton pracetak sehingga terpasang pada posisi yang sepatutnya.

Penyediaan alat bantu ini memerlukan bayaran yang relatif besar sehingga bila teknologi ini akan diterapkan pada suatu bangunan hingga wajib dikaji efisiensi biayanya, antara penyediaan perlengkapan bantu dengan nilai proyek itu sendiri.

Kajian yang detil tentang volume pekerjaan beton pracetak dengan bayaran pengadaan alat bantu instalasi bisa digunakan bagaikan bahan buat memutuskan metode yang akan digunakan.

Apabila volume pekerjaan kurang mencukupi hingga akan menyebabkan bayaran konstruksi jadi mahal.

3) Connection

Dalam usaha menyatukan elemen- elemen beton pracetak diperlukan sesuatu konstruksi tambahan yang sanggup meneruskan seluruh gaya- gaya yang bekerja dalam tiap elemen.

Yang dimaksudkan penyatuan ialah penyatuan material beton serta material baja yang jadi bagian utama dari struktur beton bertulang.

Hambatan yang mencuat ialah gimana memastikan tipe sambungan yang sanggup mengestimasi seluruh style yang terjalin sehingga sikap struktur bisa menyamai struktur beton bertulang dengan proses konstruksi tradisional.

Buat mengaplikasikan perlengkapan sambung yang betul- betul sempurna diperlukan bayaran yang relatif mahal.

0 Response to "Kelebihan dan Kekurangan Beton Pracetak "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel